TAKDIR: JANGAN PISAHKAN
Oleh Miki Rahmat
Aku kehilangan segala rasa
Disaat aku ingin menciptakan rasa
Segalanya seperti telah sirna
Mencari sudah aku kemana-mana
Namun tak ku temukan yang membuat hampa
Kemanakah kau cinta
Pergi hilang tiada cerita
Tertelan oleh dimensi yang entah dari mana
Kembalilah meski semua masih duka
16 tahun kita berjanji untuk berjumpa
Disebuah tugu batu tua
Kita ukir janji bersama
Untuk pertemuan yang penuh cerita
Namun kenapa janji tak terlaksana?
Setelah 16 tahun kujalani hidup yang hampa
Tanpa ada tempat untuk bercerita
Mencurahkan isi hati dan cinta
Meski kecil harapan yang tersisa
Tapi itu alasan untukku masih hidup didunia
Helai demi helai rambutku putih menua
Namun tak ku temui juga dirimu cinta
Haruskah kukuburkan segalanya?
Kukuburkan diri ini bersama semua cerita?
Agar aku tak lagi tersiksa
Menahan sakit dan pilu sepanjang masa
Ini kali yang pertama
Pemisah bukanlah orang ketiga
Melainkan takdir yang tak berpihak kepada kita
Apa yang bisa aku lakukan?
Ditengah dunia aku tersesat kesakitan
Langkahku berirama kepiluan
Takdir: jangan pisahkan
Lelah ku dalam penantian
Harapan hanya ingin dipersatukan
Hidup didunia tanpa gangguan
Tanpa kepiluan
Inilah harapan dan tujuan
Yang selalu kuperjuangkan
Disisa penghidupan
Doa kecilku selalu bertahan
Takdir: tolong pertemukan
Tiada lagi yang ku harap
Selain bahagia dalam kebersamaan
Selain hidup dalam kesukacitaan
Selain apa yang ingin kurasakan
Berusaha aku tenggelam menuju kepunahan
Namun doa terjawab diujung penantian
Takdir mempertemukan
Dengan segenap air mata bercucuran
Hangatnya pelukan
Rindunya aku akan dekapan
Halusnya yang penuh kelembutan
Kini semua dapat kurasakan
Setelah sekian lama takdir memisahkan
Kita bersama kembali hingga kemasa depan
Tak lagi ku berusaha menuju kematian
Sejak perpisahan telah berbuah pertemuan
Takdir: pisahkanlah kami hanya dengan kematian
Biarkan kami menjalani sisa penghidupan
Tanpa sakit dan dinding kebencian
Biarkan...
Biarkan semua berjalan...
0 komentar:
Post a Comment