21 Permainan Tradisional Anak Indonesia dan Cara Bermainnya
- Masa kanak-kanak merupakan masa paling menyenangkan dalam hidup. Pada
masa-masa ini mereka akan banyak menghabiskan waktunya untuk bermain dan
belajar tentang lingkungan dan apa yang ada di sekitarnya.
Meskipun di tuntut untuk banyak belajar, namun tak
sepenuhnya ilmu yang harus di pelajari di dapatkan dari pendidikan formal.
Melalui bersosialisasi dengan teman sebaya dan memainkan permainan bersama
itupun sudah menjadi satu pelajaran penting untuk anak-anak.
Namun sayangnya saat ini kebanyakan anak-anak justru memilih
untuk berdiam diri di rumah dan hanya bermain game di gadget mereka. Hal ini
membuat permainan tradisional di lupakan dan tidak di mainkan lagi.
Padahal, sebenarnya macam-macam permainan anak-anak
Indonesia yang sudah jarang di temui ini justru membawa dampak yang lebih baik
bagi perkembangan anak, baik untuk perkembangan kreatifitas anak maupun
perkembangan jiwa sosialnya.
Ragam permainan anak-anak Indonesia yang sudah jarang di
temui sendiri jumlahnya begitu banyak.
Berikut ini beberapa contoh macam-macam permainan
tradisional anak-anak Indonesia yang sudah jarang di temui :
Permainan Tradisional Anak Indonesia dan Cara Bermainnya
1. Permainan Tradisional Petak umpet
Permainan Tradisional Petak umpet
pakguruolahraga.blogspot.co.id
Petak umpet merupakan salah permianan tradisional anak-anak
yang mengharuskan anak-anak bergerak aktif, sehingga akan sangat membantu untuk
kesehatan anak.
Permainan dulunya banyak di mainkan karena cara bermainnya
yang menyenangkan dan seru. Untuk bermain petak umpet beberapa anak harus
berkumpul dan melakukan perundingan untuk menentukan siapa yang akan berjaga
dan yang lainnya bersembunyi menunggu di temukan anak yang berjaga tadi.
Biasanya anak yang berjaga akan menghitung sampai hitungan
yang telah di tentukan (misalnya satu sampai seratus), sedangkan yang lainnya
mencari tempat untuk bersembunyi. Setelah hitungannya selesai, anak yang
berjaga akan mencari satu persatu anak yang bersembunyi. Dan anak yang pertama
kali di temukan maka akan bergantian berjaga pada permainan selanjutnya.
2. Permainan Tradisional Layangan
Permainan Tradisional Layangan
ubudbybike.blogspot.com
Mungkin permainan anak-anak Indonesia ini sebenarnya tidak
hanya dimainkan oleh anak kecil saja, melainkan orang dewasa juga banyak yang
memainkan permainan ini.
Hanya saja orang dewasa bermain hanya ketika mengikuti
sebuah ajang keindahan layang-layang, bukan untuk permainan sehari-hari.
Bermain layang-layang sendiri tak kalah menyenangkannya
dengan bermain petak umpet. Untuk bisa bermain layang-layang, biasanya anak
akan membuat sendiri layang-layang dari selembar kertas khusus dan rangka
layangan yang terbuat dari bambu yang sudah di bentuk ketupat.
Setelah layangan jadi kemudian rangka layang-layang
dikaitkan dengan benang, dimana benang ini berfungsi untuk menerbangkan
layang-layang.Agar layang-layang tidak lepas saat di terbangkan, maka pada
ujung benang di beri tempat untuk menarik ulur benang.
Agar layangan bisa terbang tinggi diharuskan ada angin yang
cukup kencang, dan akan lebih asik lagi jika di mainkan bersama-sama di
lapangan luas.
3. Permainan Tradisional Congklak/congkak
Permainan Tradisional Congklak/congkak
senengmoto.files.wordpress.com
Untuk anak perempuan Indonesia jaman dahulu mungkin tidak
ada yang tidak kenal dengan permainan yang satu ini. Ya, permainan yang identik
di mainkan oleh anak perempuan ini merupakan permainan yang mengandalkan
kemampuan berfikir dan bukan keaktifan fisik.
Alat yang di gunakan untuk bermain congkak sendiri sangat
khas, yaitu sebuah papan berbentuk oval memanjang dimana terdapat lubang-lubang
di dalamnya. Kemudian terdapat kelereng atau semacam batu untuk memainkan
permainan ini.
Dalam memainkan permainan ini anak sangat di latih untuk
bersabar dan menghargai anak lain. Karena untuk bermain satu anak dengan anak
lain haruslah saling bergantian.
4. Permainan Tradisional Lompat tali
Permainan Tradisional Lompat tali
msdailylife.files.wordpress.com
Banyak yang bilang jika permainan anak-anak yang satu ini
merupakan permainan yang bisa membuat anak menjadi tumbuh tinggi dengan cepat.
Pasalnya anak akan banyak melompat saat bermain lompat tali.
Permainan lompat tali ini pada dasarnya hampir sama dengan
olah raga lompat tinggi. Namun yang berbeda adalah media atau alat yang di
gunakan, yaitu sederet karet gelang yang sudah di rangkai memanjang. Kemudian
pada kedua ujungnya di pegang oleh 2 anak yang berjaga.
Anak lain yang tidak berjaga kemudian saling bergantian
melompati lati tersebut dengan syarat tidak boleh menyentuh tali. Apa bila anak
gagal melompati atau menyentuh tali, maka akan bergantian berjaga (bergantian
dengan salah satu penjaga yang telah berjaga lebih dulu).
5. Permainan Tradisional Gasing
Permainan Tradisional Gasing
budaya-indonesia.org
Berbeda dengan permainan congkak yang identik dengan anak
perempuan, permainan gasing ini justru lebih identik dengan anak laki-laki.
Jika saat ini permainan gasing di mainkan dengan menggunakan
gasing yang di beli di toko-toko permainan anak, namun dahulu anak-anak lebih
banyak membuat gasing sendiri. Mereka banyak berkreasi menggunakan kayu dan
benang jahit sepatu.
Cara memainkannya cukup mudah, yaitu beberapa anak secara
bersamaan melemparkan gasing mereka ke lantai yang sama. Kemudian gasing-gasing
tersebut akan di uji dengan cara gasing mana yang akan berputar lebih lama.
Setelah di ketahui gasing mana yang lebih lama berputar berarti itulah
pemenangnya.
6. Permainan Tradisional Engklek
Permainan Tradisional Engklek
rumahbacabuku.wordpress.com
Di beberapa daerah permainan anak-anak Indonesia ini di
sebut dengan beberapa nama, seperti ingkling, pandah, dengklek dan lain-lain.
Untuk memainkan permainan ini juga harus terdiri dari
beberapa anak. Lalu untuk cara bermain engklek adalah dengan membuat
petak-petak di tanah yang terdiri dari 2 petak memanjang, kemudian di
sambungkan dengan 3 petak yang saling berjejer dan satu petak sendiri serta di
ujungnya 2 petak yang berjejer.
Anak-anak tersebut harus melompati petakan tersebut dengan
posisi satu kaki di angkat sembari membawa lempengan batu atau genteng (setiap
anak harus berbeda) sebagai tanda kepemilikan petak.
Setelah melewati petak pertama hingga akhir, kemudian di
petak yang terakhir mereka harus melemparkan lempengan batu tersebut ke salah
satu petak. Dan petak yang dikenai lempengan batu akan di klaim menjadi petak
mereka sehingga tidak boleh di lalui atau di injak anak lain.
7. Permainan Tradisional Egrang
Permainan Tradisional Egrang
kompas
Salah satu permainan tradisional anak-anak Indonesia yang
bisa di bilang sulit di mainkan adalah egrang. Bukan karena taktik
permainannya, namun karena cara bermain nya yang mengharuskan anak berlatih
keras.
Untuk bermain egrang, anak harus memiliki sepasang batangan
kayu atau bambu yang tingginya lebih dari tinggi anak tersebut. Kemudian
sekitar 50 cm (dari bawah kayu) diberi pijakan kaki yang dikaitkan dengan
batangan kayu atau bambu tersebut.
Pijakan kaki tersebut berguna untuk menempatkan kaki anak. Dan
dengan memijakkan kaki pada pijakan tersebut anak harus berlatih berjalan.Untuk
bisa handal menggunakan egrang ini memang memerlukan keseimbangan tubuh yang
luar biasa.
Agar bermain egrang lebih menyenangkan, anak-anak biasanya
mengadakan lomba balap egrang.
8. Permainan Tradisional Ular naga
Permainan Tradisional Ular naga
kidnesia.com
Ular naga adalah salah satu permaianan yang sangat asik di
mainkan saat sore hari yang cerah. Tak beda dengan permainan tradisional
lainnya, permainan ular naga juga membutuhkan beberapa anak. Bahkan jumlah anak
yang ikut bermain bisa di bilang harus lebih banyak dari permainan lain.
Pasalnya, semakin banyak jumlah anak maka akan semakin
panjang naga dan akan membuat permainan semakin asik. Cara bermain permainan
ini cukup mudah, beberapa anak berkumpul dan membentuk barisan memanjang,
kemudian 2 di antara mereka berdiri sebagai gerbang dengan menggandengkan
tangan di atas.
Sambil menyanyikan lagu, anak-anak yang berbaris memanjang
(seperti ular naga) berputar mengelilingi gerbang. Pada saat lagu selesai di
nyanyikan salah satu anak akan terperangkap dalam gerbang.
Kemudian anak itu akan memilih mengikuti (berdiri di
belakang) anak yang berdiri sebagai gerbang kanan atau kiri (di sebut sebagai
indukan). Sampai anak ular naga habis, permainan ini terus di lanjutnya
demikian.
9. Permainan Tradisional Kelereng
Permainan Tradisional Kelereng
kompasiana
Anak-anak laki-laki pasti sangat senang dengan permainan
yang satu ini. Ya, kelereng adalah permainan yang sangat sering di mainkan oleh
anak-anak desa, dimana mereka akan beradu mendapatkan kelereng dengan jumlah
terbanyak.
Bermain kelereng sendiri terdiri dari beberapa aturan main,
ada permainan yang mengharuskan anak-anak mengumpulkan kelereng (misalnya
masing-masing 5 kelereng). Kemudian kelereng-kelereng tersebut di kumpulkan
dalam satu area kotakan di lantai (biasanya kotakan di buat dengan kapur atau
garis di tanah).
Kemudian satu persatu anak akan mengarahkan kelereng mereka
(satu kelereng sebagai lakon) pada kotakan berisi kumpulan kelereng tersebut.
Jumlah kelereng yang berhasil di keluarkan dari kotakan tersebut berarti akan
menjadi miliki anak yang mengeluarkannya.
Jika semua kelereng dalam kotakan sudah habis, maka
permainan akan di lanjutkan dengan saling berburu lakon. Salah satu lakon yang
berhasil mengenai lakon lain maka sama saja dengan membunuh lakon tersebut dan
kelereng yang di peroleh lakon yang di bunuh di serahkan pada lakon yang
membunuh.
10. Permainan Tradisional Benteng
Permainan Tradisional Benteng
istimewa
Bagi anak-anak yang sedang dengan permainan yang membuatnya
aktif bergerak, pasti permainan ini sangat di senangi. Selain baik untuk
kesehatan anak karena bisa sekaligus sebagai olahraga, permainan benteng ini
juga bisa melatih jiwa kerja sama pada anak.
Cara bermain permainan benteng ini adalah dengan membagi
beberapa anak menjadi 2 kelompok, biasanya setiap kelompok terdiri dari 4-8
anak. Setiap kelompok ini akan memiliki markas masing-masing yang biasanya
berbentuk benteng atau tiang.
Setelah itu perwakilan kelompok berunding dan siapa yang
menang maka akan mengejar kelompok lawan dan berusaha merebut markas mereka.
Anggota kelompok lawan yang tertangkap (tersentuh) maka akan di jadikan tawanan
dan di posisikan di dekat markas musuh. Jika teman dari tawanan dapat menyentuh
kembali tawanan maka tawanan berarti bebas.
Biasanya dalam permainan ini akan ada satu pemain khusus
penjaga markas yang menghalangi musuh untuk menyentuh markas mereka.
11. Permainan Tradisional Gobak Sodor
Gobak Sodor
1.bp.blogspot.com
Sama seperti permainan tradisional asli Indonesia
sebelumnya, permainan gobak sodor ini juga membutuhkan 2 kelompok anak untuk
bermain. Namun cara bermain gobak sodor sedikit lebih rumit.
Yaitu pertama-tama bagi anak-anak menjadi 2 kelompok yang
masing-masing terdiri dari 3-5 anak.Kemudian bentuk kotak-kotak pada lapangan
luas dengan jumlah 6 kotak (2 menyamping dan 3 berderet).
Masing-masing kelompok tersebut di bagi menjadi kelompok
penyerang dan penjaga.Tugas dari kelompok penjaga adalah menjaga garis vertikal
(masing-masing garis 1 anak). Dan tugas
kelompok penyerang adalah menyerang atau melewati garis vertikal yang di
jaga kelompok lawan tersebut.
Kelompok penyerang harus berhasil melewati garis dan menuju
area belakang garis (base akhir), setelah itu kembali lagi menuju garis depan
(base awal).
12. Permainan Tradisional Pletokan
Pletokan
google
Masyarakat Betawi pasti tidak asing dengan senjata mainan
ini. Ya, pada dasarnya pletokan bukanlah nama permainan melainkan nama senjata
yang di gunakan pada permainan tersebut, dan permainan tersebut merupakan
permainan asal Betawi.
Senjata mainan ini adalah senjata yang terbuat dari sebatang
bambu yang di buat menyerupai sodokan sehingga seakan-akan anak-anak sedang
bermain tembak-tembakan.
Cara membuat senjata mainan ini cukup mudah, yaitu dengan
menyediakan bambu dengan diameter sedang (ukuran kurang lebih 50 cm).Kemudian
sediakan satu bambu lagi dengan ukuran kira-kira 60 cm yang berguna sebagai
penyodok.
Bambu yang di gunakan untuk penyodok ini di buat menyerupai
lidi.Dan pada bambu yang masih bulat utuh tadi di bagian ruas dibentuk sebuah
lubang yang seukuran lidi penyodok.
Lubang tersebut berguna sebagai tempat keluarnya peluru yang
biasanya terbuat dari kertas yang dibentuk menjadi bola-bola kecil ataupun daun
pandan
13. Permainan Tradisional Bekel
bekel
kemilauindonesia.wordpress.com
Siapa sih yang tidak tau permainan tradisional bagi anak
perempuan ini? Meskipun sudah sangat jarang di mainkan, namun nama permainan
bekel cukup terkenal sampai sekarang, khususnya di dunia anak-anak perempuan.
Memang permainan ini biasanya hanya di mainkan oleh
anak-anak perempuan saja. Cara bermainnya pun cukup mudah, anak-anak hanya
perlu menyiapkan beberapa buah bekel dan satu buah bola karet berukuran kecil.
Kemudian beberapa anak berunding untuk menentukan siapa yang
harus bermain terlebih dahulu. Anak yang menang kemudian memainkan bekel dengan
cara melemparkan bola sembari mengambil bekel. Jangan sampai bola menyentuh
lantai 2 kali, saat dipantulkan saat pertama kali anak harus menangkapnya
kembali.
Jika bola sampai menyentuh lantai 2 kali atau tidak
tertangkap, maka permainan mati dan permainan di gantikan oleh anak yang lain.
14. Permainan Tradisional Dolip-dolipan (kejar-kejaran)
kejar-kejaran
maicih.co.id
Banyak permainan anak yang memerlukan energi ekstra untuk
memainkannya, salah satunya ya dolip-dolipan ini. Cara bermain permainan anak
ini begitu menyenangkan, yaitu dengan mengumpulkan beberapa anak.
Kemudian semua anak berunding hingga tersisa satu anak yang
akan berjaga atau yang kalah. Satu anak yang kalah ini bertugas untuk mengejar
salah satu atau semua anak yang tidak berjaga. Ketika sang anak yang berjaga
berhasil menyentuh salah satu anak, berarti anak yang tersentuh akan bergantian
berjaga.
Namun yang menjadikan permainan ini asik yaitu, sebelum si
penjaga berhasil menyentuh anak yang di kejar, anak tersebut bisa mengucapkan
dolip sambil meletakkan tangannya di dada kiri yang mengharuskannya diam di
tempat, dan itu berarti meskipun penjaga menyentuhnya anak tersebut tidak
kalah.
Untuk membuat dolip tersebut bisa berlari lagi, teman yang
lain bisa menyentuhnya.
15. Permainan Tradisional Mercon Bambu
Mercon Bambu
kaskus
Untuk permainan tradisional dari Indonesia yang berikutnya
ini sebaiknya di mainkan bersama orang dewasa, sebab permainan mercon bambu
atau yang sering di sebut dengan meriam bambu ini cukup berbahaya.
Seperti namanya, permainan ini sebenarnya merupakan alat
permainan yang berupa sebatang bambu yang kemudian di bentuk sedemikian rupa
hingga bisa mengeluarkan suara layaknya meriam.
Cara membuat meriam bambu ini cukup mudah, namun baiknya di
buat oleh orang dewasa. Pertama-tama siapkan bambu dengan diameter kurang lebih
10 cm dan panjang 150 cm.
Pada salah satu ujung bambu, buatlah lubang persegi dengan
panjang kira-kira 3 cm dan lebar 2 cm. Kemudian untuk ruas yang berada di dalam
batang bambu dilubangi menggunakan alat atau bilang apapun.
Setelah jadi, kemudian masukkan minyak pada batang bambu dan
posisikan bambu pada posisi tidur dan miring sekitar 30 derajat.Pastikan minyak
berada dipangkal meriam bambu.
Agar bisa menimbulkan suara yang keras layaknya meriam,
panaskan minyak yang berada di dalam bambu menggunakan bilah berapi yang di
masukkan melalui lubang persegi tadi.Saat minyak sudah mendidih baru kemudian
tiup meriam bambu melalui lubang persegi tadi.
Pastikan anda mengarahkan meriam bambu ke tempat yang aman,
karena asap yang mengeluarkan suara keras tersebut panas.
16. Permainan Tradisional Balap Karung
Balap Karung
mtheodric.blogspot.co.id
Permainan tradisional anak-anak dari Indonesia ini merupakan
salah satu permainan yang sangat identik dengan perayaan hari kemerdekaan.
Pasalnya, setiap lomba atau ajang yang diadakan untuk memperingati hari
kemerdekaan Indonesia pasti terdapat lomba balap karung.
Tidak seperti lomba balapan lainnya yang membolehkan
pesertanya menggunakan kendaraan atau dengan kaki telanjang, sesuai dengan
namanya, permainan ini menggunakan karung sebagai media balapan.
Cara mainnya sangat mudah, anak-anak hanya memerlukan karung
goni (masing-masing satu anak 1 karung). Kemudian pakai karung tersebut untuk
menutupi kaki dan ujung karung di pegang dengan erat.
Setelah itu beberapa anak berbaris dan bersiap untuk
balapan. Untuk bisa melaju dengan cepat saat balapan karung ini anak-anak harus
melompat dengan tinggi dan panjang.
17. Permainan Tradisional Patok lele
Patok lele
mediacenter.riau.go.id
Selain beberapa permainan mengasikkan di atas, permainan
patok lele ini merupakan salah satu permainan anak yang bisa di bilang paling
asik. Tidak hanya itu, dalam permainan patok lele anak juga di latih untuk
bekerja sama dan berhitung.
Untuk bisa bermain patok lele, harus ada beberapa anak yang
terbagi menjadi 2 kelompok. Selain itu, siapkan pula 2 batang kayu kecil dengan
panjang kira-kira 10 cm dan 15 cm. Siapkan pula lubang kecil untuk meletakkan
kayu yang berukuran pendek.
Kemudian letakkan kayu yang pendek pada lubang tersebut, dan
salah satu anak dari perwakilan kelompok yang menang bertugas untuk memukul
kayu tersebut. Teknik memukul patok lele ini cukup sulit, saat kayu kecil
(lele) di pukul dari lubang dan melayang di udara, pada saat itu pula lele
harus di pukul kembali kearah depan dengan jarak sejauh-jauhnya.
Lalu anggota lain baik lawan maupun kawan berdiri di depan
area lubang dengan (jarak selera). Semua anggota tersebut untuk bisa menangkap
lele yang telah di lempar tersebut.
Jika lele berhasil di tangkap anggota kelompok lawan maka
permainan selesai, namun jika lele tidak berhasil di tangkap siapapun maka
jarak lele harus di hitung berapa kali panjang patok.
Sembari kelompok lawan menghitung, kelompok pemukul harus
berpencar untuk bersembunyi dan menunggu
di temukan oleh kelompok yang kalah tadi.
18. Permainan Tradisional Ketapel
Bermain ketapel
imamrahmanto.com
Permainan ketapel ini hampir sama prinsipnya dengan
permainan anak pletokan. Hanya saja bentuk alat permainannya berbeda jauh.
Untuk ketapel sendiri merupakan senjata mainan yang terbuat dari sebatang kayu
yang membentuk huruf Y (berpangkal).
Kemudian pada kedua ujung atas batang kayu tersebut
dipasangi dengan karet ban. Pastikan pemasangan karet ban harus kuat. Kenapa
harus karet ban? Karena karet ban akan memantulkan peluru dengan baik, dan
tidak mudah putus meskipun di tarik panjang.
Untuk peluru bisa menggunakan biji-bijian atau batu yang
ukurannya cukup kecil, atau bisa juga menggunakan biji-bijian yang mengeluarkan
warna. Jadi permainan serasa paintball.
19. Permainan Tradisional Balon tiup
bermain balon tiup
tokopedia
Mungkin yang anda bayangkan permainan tradisional balon tiup
ini adalah balon karet biasa yang di tiup menggunakan cara yang biasa juga.
Namun balon tiup di sini berbeda dengan balon karet biasa.
Saat ini memang sudah sangat jarang di temui balon tiup ini.
Namun secara umum, bentuk dari balon tiup ini yaitu gel lengket berwarna putih
yang di kemas dalam kemasan alumunium lentur dan berbentuk oval memanjang
(panjang kemasan sekitar 3cm).
Dan untuk meniup balon ini pun anak-anak tidak bisa langsung
dari mulut mereka. Akan di sediakan sebuah sedotan kecil untuk meniup. Cara
mengambil balon dari kemasan yaitu dengan membuka kemasan kemudian lilitkan
pada ujung sedotan plastik (seperti gulali).
Sesudah itu tiupkan balon dari ujung sedotan yang satunya.
Semakin banyak bahan balon tiup yang anda lilitkan pada sedotan maka balon yang
anak-anak tiupkan bisa semakin besar.
Agar lebih asik, anak-anak bisa mengadakan perlombaan meniup
balon dimana anak yang berhasil meniup paling besar maka dialah yang menang.
Selain itu, anak-anak juga biasanya meletuskan balon yang telah di tiup di arah
wajah dan membentuk topeng transparan.
20. Permainan Tradisional Mobil-mobilan dari kulit jeruk
Mobil-mobilan dari kulit jeruk
chemember.wordpress.com
Seperti yang sudah di jelaskan di awal tadi, jika permainan
tradisional anak selain dapat menambah latihan fisik (olahraga) juga dapat
menambah kreatifitas anak. Salah satu permainan tradisional yang membutuhkan
kreatifitas tinggi yaitu mobil-mobilan dati kulit jeruk.
Kulit jeruk yang di gunakan adalah kulit jeruk bali atau
bangkok (yang tebal). Pertama-tama siapkan 1 buah jeruk bali, kupas dan ambil
kulitnya. Usahakan saat mengupas kulit di buat menjadi lembaran besar, lalu
siapkan juga batang lidi dan tali.
Cara membuatnya yaitu dengan membentuk 4 lingkaran berukuran
sedang (untuk roda), lalu 1 lembar kulit jeruk berbentuk persegi panjang yang
ujungnya di bentuk membulat, kemudian buat bagian jendela dan kaca depan mobil
dari lembaran kulit jeruk berbentuk persegi panjang dan dilubangi kotak pada
tengahnya.
Jika semua bagian sudah jadi, kemudian satukan bagian-bagian
tersebut menggunakan batang lidi. Agar bisa di mainkan dengan cara di tarik,
pada bagian depan mobil-mobilan dikaitkan menggunakan tali.
21. Permainan Tradisional Ular tangga
Ular tangga
ular tangga
Permainan tradisional ini sering kali di mainkan bersamaan
dengan permainan monopoli. Ya, karena kebanyakan kotak ular tangga yang di jual
di pasaran saat ini berbalikan dengan kotak monopoli.
Namun untuk tampilan kedua permainan ini berbeda jauh. Untuk
ular tangga sendiri terdiri dari kotak-kotak yang bernomerkan 1-100, pada angka
1 akan tertulis star dan di angka 100 tertulis finish.
Di pertengahan kotak (angka acak), akan terdapat beberapa
gambar tangga dan ular. Misalnya tangga yang berada di angka 5 dan berujung di
angka 20. Maka siapa saja yang terlebih dahulu menepati kotak angka 5 tersebut
akan naik secara otomatis ke kotak nomer 20.
Lalu untuk gambar ular yang dimana kepala pada kotak angka
67 dan ekornya di kotak angka 35, maka siapa yang menepati kotak angka 67 akan
secara otomatis ke kotak nomer 35.
Permainan ini di mainkan oleh beberapa anak secara
bergantian. Setelah melakukan pengundian, anak yang berkesempatan bermain akan
melempar dadu. Dan jumlah mata dadu tersebutlah yang akan menentukan jumlah
langkah pemain.
Pemain yang bisa mencapai kotak finish pertama kali ialah
pemenangnya.
Demikian ulasan tentang 21 Permainan Tradisional Anak
Indonesia dan Cara Bermainnya, akan sangat di sayangkan jika permainan
tradisional Indonesia ini sampai tidak di kenal anak-anak jaman sekarang,
mengingat manfaatnya yang begitu beragam dan baik.
0 komentar:
Post a Comment